Kasus Penculikan massal Iguala 2014 yang dialami 43 mahasiswa terungkap lagi. Sebanyak 43 mahasiswa itu terbunuh. Bahkan mantan jaksa agung tertangkap atas tindakan kejahatan terhadap siswa termasuk guru.
Ceritahits.com - Seorang mantan Jaksa Agung tertangkap oleh pihak berwajib di rumahnya atas tuduhan terlibat kasus penculikan 43 mahasiswa serta menganiaya para dosen di Iguala.
Selain melakukan penculikan dan menghilangkan nyawa. Jaksa Agung itu bernama Jesus Murillo dan dalam pengawasan pihak berwajib. Kini jaksa agung yang menjabat periode 2021-2015 itu di bawa polisi ke penjara Mexico.
Pasca penangkapan Jesus Murillo, hakim kemudian mengeluarkan 83 surat perintah penangkapan. Surat perintah itu pun tertuju pada oknum polisi dan tentara serta pejabat Guerrero yang terlibat atas pelanggaran Hak Asassi Manusia di Meksiko.
Kasus itu pun menjadi sejarah kelam di negara bagian Guerrero di barat daya. Baca Juga: PayPal Jadikan Penjual Suku Cadang Terkaya di Dunia
Baca Juga: La Catrina Kepala Geng Narkoba Cantik Ini Kisahnya
Pembunuhan 43 Mahasiswa Libatkan Pejabat Tinggi Negara
Peristiwa terjadinya penculikan dan hilangnya 43 mahasiswa tersebut menjadi perhatian dunia. Bahkan Presiden saat itu Enrique Pena Nieto mendapat kritikan pedas dari berbagai negara di dunia.
Aksi penculikan termasuk penganiayaan terhadap siswa maupun dosen berlangsung di 2014 tepatnya di Ayotzinapa Rural Teachers' College.
Kasus ini pun sempat terhenti setelah ada upaya menghilangkan jejak kasus hingga tutup karena tidak ada kejelasan di mata hukum.
Keterlibatan mantan jaksa agung pun kuat, setelah melalui proses penyelidikan mendalam. Hingga akhirnya Presiden Andres Manuel Lopez Obrador yangn menjabat sejak 2018, bersumpah untuk mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM itu.
Secara bertahap kasus ini pun terungkap setelah Presiden Lopez Obrador memerintahkan kepolisian dan hakim agar membuka kasus tersebut.
Baca Juga: Kali Pertama Israel Melawat ke Indonesia, Ada Apa?
Tepat di 2020 lalu, sejumlah pejabat tinggi diperiksa termasuk Tomas Zeron. Ia kabur ke Israel sehingga Lopez Obrador meminta agar mengekstradisi Tomas Zeron.
Obstruction Justice
Saat penangkapan berlangsung, Jesus Murillo mengenakan celana panjang hitam, tangannya berada di saku jaket abu-abunya. Tampak anggota penegak hukum dengan pistol berdiri di belakangnya.
Penangkapan itu terjadi sehari setelah pejabat hak asasi manusia Meksiko, Alejandro Encinas, menyebut penangkapan itu sebagai "Kejahatan Nasional" dengan melibatkan pejabat lokal, negara bagian dan federal.
Ia juga menyebut ada upaya Obstruction Justice, dengan menghilangkan barang bukti termasuk mengubah Tempat Kejadian Perkara. Semua melibatkan pejabat negara termasuk polisi dan tentara.
Baca Juga: Pencarian La Catrina Terpopuler Google Search 2021
Tidak itu saja, juga melindungi para penjahat serta menghalang-halangi penyidikan kasus kematian sebelumnya menculik 43 siswa termasuk dosen di Meksiko.
Versi Kasus Penculikan Massal Iguala 2014
Mantan jaksa Jesus Murillo sebelum tertangkap baru-baru ini, menangani kasus Penculikan Massal Iguala di Ayotzinapa hilang di Iguala, Guerrero, Meksiko di 2014.
Menurut versi saat itu, kalau geng narkoba lokal menganggap mahasiswa sebagai anggota kelompok saingan. Lalu membunuh mereka, membakar tubuh mereka di tempat pembuangan sampah dan membuang sisa-sisanya ke sungai.
Baca Juga: Heboh Isu Larangan Berjilbab di Nias, Orang Tua Siswa Protes
"Kebenaran sejarah" akhirnya menjadi identik dengan persepsi korupsi dan impunitas di bawah Pena Nieto sebagai kemarahan yang muncul karena kurangnya jawaban.
Murillo, yang sebelumnya menjadi anggota parlemen federal dan gubernur Hidalgo, mengundurkan diri pada 2015. Karena meningkatnya kritik atas penanganan kasus tersebut.
Baca Juga: Pacar Hamil 8 Bulan, Bukannya Bertanggung Jawab, Pria Ini Malah Aniaya dan Cekik Hingga Tewas
Pengacara orang tua siswa Ayotzinapa, Vidulfo Rosales, mendesak pemerintah melakukan lebih banyak penangkapan.
"Masih banyak hal yang harus dilakukan sebelum kita berpikir bahwa kasus ini telah diselesaikan," kata Rosales kepada televisi Meksiko. (rawstory/Cerihits)