"Bulan Mei 2020 sudah lebaran, gua belom bisa shalat. Saya belajar beberapa minggu di Masjid. Saya ngekost pindah-pindah. Akhirnya saya hafal ayat kursi. Bulan Februari saya sudah bisa shalat," ungkapnya.
Dalam waktu singkat, Andreanus juga sudah pandai membaca Al-Qur'an. Bagi Andreanus, ada sensasi 'candu' ketika ia membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Ia bahkan mampu menghafal beberapa surah pendek dengan sendirinya karena terbiasa.
Telah nyaman dengan kehidupan barunya sebagai mualaf, Andreanus kemudian membuat video dan mengunggahnya di YouTube untuk diperlihatkan kepada keluarga.
"Bulan Maret saya bikin video menyatakan alasan kenapa saya pindah agama. Saya bikin itu dengan maksud untuk memberi tahu keluarga saya, bukan buat jadi YouTuber," ucapnya.
Tekad Andreanus yang begitu bulat tidak datang tanpa alasan. Sebelum jadi mualaf, Andreanus mengaku sempat menjadi pendebat Islam. Simak di halaman berikutnya.
Andreanus dilahirkan sebagai orang Katolik sebelum memeluk Islam. Diakui Andreanus, ia sempat mempertanyakan kebenaran Islam hingga kerap memperdebatkan agama tersebut di media sosial.
"Saya ini dulunya pendebat Islam. Ada dulu sampai musuhan sama teman saya yang seorang ustaz. Saya masuk Islam ironisnya karena Alkitab," ungkap Andreanus.
Andreanus mendapat pencerahan ketika membaca suatu ayat di dalam Alkitab. Ia menemukan sejumlah perilaku umat Islam di dalam Alkitab.
"Saya mendalami selama 2,5 tahun baru akhirnya sadar. Ada beberapa ayat. Ada diceritakan mereka bersujud, melepas alas kaki ke tempat ibadah. Itu semua dilakukan umat Islam kan?" kata Andreanus.
Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai pemilik kedai kopi itu pun mantap memeluk Islam. Ia percaya dirinya tidak meninggalkan Tuhan meski berpindah agama.
"Saya meninggalkan Kristen, tapi saya tidak meninggalkan Tuhan," pungkasnya.
Hingga saat ini, Andreanus masih berusaha memperbaiki hubungan dengan keluarganya. Ia berhasil kembali menjalin silaturahmi dengan sang kakak. Namun ia masih berupaya mendapatkan hati kedua anaknya kembali.
"Aldo, Raffa. Ayah enggak akan pernah ninggalin kalian. Jangan berpikir ayah benci. Jangan berpikir saya tidak sayang sama anak-anak. Setiap hari saya nangis. Bagaimanapun ayah sayang banget," lirihnya. [*/win]