Ceritahits.com - Kupas kampanye dan propaganda berkedok Hak Asasi Manusia (HAM), ratusan pelajar SMK se-Padang bahas LGBT di masjid Raya Sumbar, (3/9/2022).
Menurut catatan Biro Kesejahteraan Rakyat Sumatera Barat, dampak LGBT+ sudah sangat mengerus norma adat dan budaya.
Bukan saja secara sosial namun sudah mempengaruhi dampak kesehatan. "Ini jadi persoalan serius dan harus menyikapi secara bersama-sama,": kata Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Prov. Sumbar, M. Irsyad.
M. Irsyad mewakili gubernur Sumbar menyampaikan, para pelajar perlu mendapat edukasi bahaya LGBT. Hal ini guna membongkar kedok mengatasnama hak asasi manusia, kebebasan.
"Kita harus bongkar praktik kampanye dan propaganda berkedok fitrah dan hak asasi manusia," kata M. Irysad, dalam Milad ke 45 BKPRMI, di Masjid Raya Sumbar.
BKPRMI mengajak ratusan pelajar SMK se-Kota Padang mengupas tuntas kampanye dan propangda terselubung tentang LGBT+ sudah sangat pantas, kata M. Irsyad.
Menurutnya, bahaya dan dampak perilaku Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender sudah sangat meresahkan. "Perlu membentengi agar tidak terjerumus ke dalam perilaku menyimpang dan mengerus norma adat dan budaya," ungkapnya di masjid Sumbar itu.
Akmal Ahmad tokoh sekaligus aktivis anti-LGBT Sumatera Barat, agar sosialisasi tentang bahaya dan dampak perilaku menyimpang seperti LGBT+ tidak hanya urusan pemerintah saja.
"Organisasi kepemudaan juga harus punya andil dan mendukung untuk mengedukasi generasi muda, agar peduli persoalan bangsa," cakap Akmal Ahmad.
Baca Juga: Milan Menentang Polandia dan Hongaria Batasi Hak LGBTQ+
Selain mengedukasi para pelajar tentang bahaya LGBT, BKPRMI Sumbar juga menggelar kegiatan sosial donor darah, serta silaturahmi dengan tokoh agama, adat.
"Terima kasih kepada semua pihak telah mendukung kegiatan edukasi ini untuk menyelamatkan generasi muda, dari bahaya LGBT di Sumbar," kata Ketua Umum BKPRMI Sumatera Barat, Ustad Nurlizam.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Yakin Masyarakat Indonesia Tidak Ada yang Masturbasi
Tampak juga hadir bahas LGBT di masjid, Kepala Dinas Sosial Sumatera Barat Arry Yuswandi, Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Erwin dan para pengurus BKPRMI serta para siswa SMK se-Padang. [*]