Ceritahits.com - Tingkat perceraian di Sumbar mencapai angka 20 persen atau delapan (8) ribu dari total 45 perkawinan selama tahun 2021.
Tingginya angka perceraian sampai-sampai Kanwil Kemenag Sumatera Barat turun tangan mencarikan solusi.
Sehingga angka tinggi dapat meminimalisir dari peristiwa pernikahan.
Angka cerai sebanyak 8 ribu terjadi di Sumbar selama 2021, angka itu meningkat dari pada di 2020.
"Terjadi peningkatan angka perceraian tahun 2021 dari pada 2020, dalam catatan kami ada 8 ribu," ujar Syafalmart, Subkoordinator Kepenghuluan dan Fasilitasi FBKS Kanwil Kemenag Sumbar, Kamis (16/6/2022).
Baca Juga: Nikahi Wanita Bercadar, Pengantin Pria Ini Syok, dan Langsung Minta Cerai di Malam Pertama
Kanwil Kemenag Sumbar bakal turun tangan untuk mengatasi persoalan bercerai yang terjadi di Sumbar.
Memang kata Syafalmart, banyak pemicu perceraian setelah peristiwa pernikahan. Salah satunya minim pengetahuan terkait makna membina rumah tangga atau keluarga yang sakinah.
"Maka turut pula kita carikan solusi," ujarnya.
Kemenag Sumbar akan menyediakan fasilitator sebanyak 55 penyuluh termasuk penghulu.
Peran dari penyuluh maupun penghulu akan memberikan pemahaman kepada calon pengantin sebelum menikah.
Program sebut Syafalmart, Bina Keluarga Sakinah. Program itu dalam bentuk Bimtek Fasilitator Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Calon Pengantin.
Kegiatan itu akan berlangsung hingga 17 Juni 2022 di Kota Bukittinggi. "Melalui program Bina Keluarga Sakinah, maka dapat menangkal peristiwa pasca nikah dengan mewujudkan keluarga harmoni melalui layanan layanan bimbingan perkawinan," cakapnya.
Bimbingan pra nikah itu bukan saja bagi calon pengantin melainkan juga menyasar remaja sekolah.
"Sehingga tingkat pemahaman remaja usia sekolah tentang pernikahan benar-benar matang," pungkas Syafalmart. [*]
