Puing-puing pesawat antariksa CZ-5B milik China tak terkendali jatuh di Malaysia dan Indonesia. Roket Long March 5B CZ-5B (Chang Zeng/Long March 5B) sebelum jatuh ke bumi telah meluncur 24 Juli 2022.
Ceritahits.com - Puing sampah pesawat antariksa Roket Long March 5B CZ-5B milik China jatuh di Indonesia dan Malaysia. Jatuhnya pesawat antariksa tersebut menjadi berita hits terkini.
Puing pesawat antariksa berbentuk cincin logam dengan diameter lima meter terbakar, warga menemukannya Minggu kemarin di Kalimantan, Indonesia.
Jonathan McDowell, seorang astrofisikawan di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics mengatakan, logam itu tampaknya menjadi ukuran akurat dari posisi inti roket China.
“Sepertinya tutup ujung tangki propelan tahap roket,” katanya.
Baca Juga: Spesifikasi Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle yang Hilang Kontak di Blora
"Saya tidak ragu bahwa itu berasal dari roket dan berasal dari jenis roket yang sama," ungkap Jonathan McDowell (@planet4589) 1 Agustus 2022.
Meskipun tidak ada korban jiwa dari jatuhnya Roket Long March 5B CZ-5B China, yang bertugas membawa modul laboratorium Wentian ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong, Tiongkok menurut sebagian orang sangat berbahaya.
Tetapi puing pesawat antariksa tersebut menjadi cerita yang berbeda. Apalagi lokasi jatuhnya di Savarak, Malaysia dan Kalimantan, Indonesia.
Baca Juga: Netizen Penasaran Penyakit Nikita Mirzani yang Sebelumnya Jijik Ngeliatnya
China sebelumnya memantau kejatuhan puing-puing sampah pesawat antariksa atau roket Long March 5B. Walau demikian, pihak Aerospace Corp, salah satu pusat penelitian di Los Angeles, Amerik Serikat, pesawat antariksa yang tidak terkendali jatuh ke bumi harus ada pertanggung jawaban.
Sampah Roket Long March 5B China Berbahaya
Pesawat Antariksa CZ-5B milik China punya misi membawa modul penelitian ke stasiun ruang angkasa, Tiongkok. Walau otoritas China mengaku memantau karena dapat menimbulkan risiko tinggi.
Seorang administrator NASA, Bill Nelson mengatakan, sampai saat ini China belum membagikan informasi asal roket itu.
"Mereka sangat tidak bertanggung jawab dan itu berbahaya," kata Bill Nelson Sabtu kemarin.
Menurutnya, setiap negara yang memiliki stasiun penerbangan luar angkasa harus mengikuti aturan dan tata cara terbang.
Sebab risiko adalah ketika pesawat luar angkasa tidak terkontrol lalu jatuh ke bumi dan menjadi sampah. "Apalagi roket pendorong seperti Long March 5B milik China, yang dapat mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda warga," ujarnya.
Alasan NASA menyampaikan hal itu berkaca dari peristiwa dua tahun lalu, puing Long March 5B China merusak beberapa bangunan di Pantai Gading. Walau tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut, tapi itu sudah sangat membahayakan.
Pemerintah Malaysia mengevakuasi warga yang bermukim di lokasi jatuhnya puing pesawat antariksa tersebut. Pemerintah negara setempat khawatir warga mereka terpapar radioaktivitas.
Badan Antariksa Malaysia dan Badan Lisensi Energi Atom melakukan investigasi atas insiden tersebut bersama aparat kepolisian dan tentara. [*]