Kasusnya Pukul Anggota Brimob Polda Sumatera Barat
Ceritahits.com - Jandia Eka Putra penjaga gawang PSIS Semarang sedang dalam pemeriksaan polisi di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) lantaran baku pukul. Selain kiper Jandia, polisi juga memeriksa 10 orang yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.
Keterlibatan Jandia Eka Putra mantan kiper Semen Padang, karena anggota Brimob Polda Sumbar menegur. Lantaran bola nyaris mengenai anaknya yang sedang bermain di pasir Pantai Pasir Jambak, Koto Tangah, Kota Padang.
Pemain sepakbola Indonesia itu pun bersama teman lainnya tengah bermain bola. Ketika itu anak dari anggota Polri yang masih kecil sedang bermain di pasir pantai. Polisi di Padang, Satreskrim Polresta Padang memeriksa Jandia Eka Putra penjaga gawang PSIS Semarang setelah adanya laporan kepolisian.
"Yang bersangkutan masih berstatus terperiksa," kata Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Dedi Ardiansyah Putra membenarkan, Senin (9/5/2022).
Baca Juga: Nikita Mirzani Bagikan Momen MotoGP: Mirip Angelina Jolie
"Dua di antaranya telah mengakui perbuatannya dan ditetapkan sebagai tersangka. Namun yang bersangkutan (Jandia) masih berstatus terperiksa," kata Kompol Dedi Ardiansyah Putra.
Kronologi Pemukulan Brimob Melibatkan Kiper Jandia
Deddy menerangkan kronologi terkait pemukulan anggota Brimob saat berwisata bersama keluarga, yang melibatkan penjaga gawang Jandia Eka Putra di Pantai Pasir Jambak.
"Kebetulan anggota Brimob jalan-jalan ke pantai sama keluarga. Lagi duduk anaknya main pasir, kemudian datang pemuda main bola, satu tim 5 orang. Nah, bola hampir mengenai keluarga anggota Brimob," terang Kasatreskrim Polresta Padang.
Anggota Brimob Polda Sumbar itu menegur dua kali, saat bola nyaris mengenai anak-anak yang bermain di pantai. Tidak mengindahkan teguran dua kali terjadilan perang mulut.
Perang mulut hingga baku hantam di TKP. Saat ini kata Kompol Dedy Ardiansyah Putra masih mendalami kasus itu.
"Yang bermain bola lebih dari 10 orang dan ada juga anak-anak. Kiper Jandia Eka Putra bermain juga di situ dan ada di sana saat terjadi aksi pemukulan," kata Dedy.
Semua pelaku pemukulan dalam pemeriksaan kepolisian, sebab melakukan penganiayaan beramai-ramai.
"Dugaan saat ini penganiayaan menggunakan tangan, dan korban mengalami memar pada pipi, luka cakar," katanya.
Personel Brimob Polda Sumbar yang mengalami penganiayaan itu bernama Fauzi berpangkat Briptu. [*]