Beijing membantah tudingan terkait larangan warga negara maupun pejabat publik China mengunjungi Asia Tenggara (Thailand).
Ceritahits.com - China membidik Thailand atas ucapan politisi dari negara yang melegalkan ganja baru-baru ini. Reaksi Beijing pun membuncah melalui komentar resmi dari Kedutaan Besar China di Bangkok.
China tidak main-main menanggapi ucapan pemimpin Partai Pheu Thai Chaturon Chaisang. Apalagi dengan tudingan megatakan bahwa banyak operator tur China membatalkan perjalanan ke Thailand menyusul larangan perjalanan terbaru.
Chaturon mengatakan hal itu di akun Facebook pekan lalu, bahwa dekriminalisasi ganja dapat berubah menjadi soft power negatif dan mempengaruhi pandangan orang asing terhadap budaya Thailand.
"China telah membatalkan jadwal untuk mengizinkan wisatawan mengunjungi Thailand," tulis Chaturon Chaisang.
Kedutaan Besar China di Bangkok pun membalas dengan keras, membantah tudingan Thailand terkait larangan warganya ke Thailand maupun Asia Tenggara.
"Pemerintah belum mengeluarkan aturan larangan tur ke luar negeri sejak awal pandemi Covid-19," menukil dari laman Facebook kedutaan besar China di Bangkok, Selasa (19/7/2022).
Baca Juga: Pengusaha Taipan Ceraikan Istrinya, Nikahi Rinrada Thurapan Transgender Thailand
Kemudian Beijing belum mengeluarkan arahan yang mengharuskan pelancong China untuk membatalkan perjalanan mereka ke Thailand.
Efek Tudingan Politisi Thailand untuk China
Perseteruan China dan Thailand pun jadi perbincangan publik, netizen Thailand mengkritik Chaturon karena menabur perpecahan antara kedua negara dan menghargai klarifikasi kedutaan.
"Tindakan politisi menciptakan kesalahpahaman yang dapat berdampak negatif terhadap hubungan internasional," ujar netizen.
Baca Juga: Cantiknya Cinta Laura Pakai Dress Mini, Bak Barbie Sungguhan
"Suatu hari nanti Thailand akan memiliki kesempatan untuk menyambut semua turis Tiongkok," tulis seorang pengguna Facebook.
Wisatawan asal China merupakan salah satu sumber pendapatan Thailand. Hal ini terungkap dari data Otoritas Pariwisata Thailand.
Tercatat dari Januari hingga Mei, wisatawan China merupakan turis terbanyak berkunjung ke Thailand.
Sedikitnya 36.000 wisatawan China mengunjungi negara yang melegalkan ganja tersebut. Thailand menagertkan 4 juta wisatawan berkunjung ke negara mereka.
Sementara Beijing membuat aturan ketat agar nol-Covid dan aturan karantina China. Memang berdampak terhadap warga untuk tidak berkunjung ke luar negeri.
Thailand menjadi negara pertama di Asia yang melegalkan pertumbuhan ganja dan konsumsinya dalam makanan dan minuman setelah kementerian kesehatan menghapus tanaman itu dari daftar narkotika terlarang pada 9 Juni.
Relaksasi aturan narkoba Thailand juga mendorong nasihat dari kedutaan di Indonesia, Korea Selatan dan Singapura.
Yang memperingatkan para wisatawan untuk tidak membawa ganja, rami, atau produk yang mengandung tanaman ini karena mereka dapat menghadapi hukuman penjara atau hukuman mati. [*]
Artikel ini pertama kali terbit di South China Morning Post