Suku Sciopodes
Dokter dari Yunani, Ctesias mengaku pernah menyaksikan langsung keberadaan suku misterius Sciopodes. Ia mengatakan kalau manusia berkaki raksasa itu hidup di dataran India.
Ketika cuaca panas, Sciopodes biasa merebahkan tubuh mereka dan menggunakan kakinya yang besar sebagai payung. Dan konon, orang Sciopodes mampu melompat setinggi 3 meter dengan kaki tersebut.
Cerita tentang Sciopodes memang sulit dipercaya. Tapi selama 2000 tahun, tak sedikit orang-orang yang memercayai keberadaan Sciopodes.
Beberapa sejarawan seperti Isidore of Seville dan St. Augustine pernah menulis tentang Sciopodes di catatan perjalanan mereka. St. Augustine bahkan sempat menulis sebuah risalah tentang keberadaan Sciopodes.
Baca juga: Kathleen Maher Syok, Kaki dan Tangannya Diamputasi Saat Bangun Dari Koma
Satyr Libya
Herodotus dan Xenophon menyatakan kalau mereka pernah melihat kulit Satyr yang dipajang di sebuah desa di Turki. Pausanias mengatakan
ada bangsa satyr dari Libya yang pernah ditangkap dan dibawa ke Roma.
Plutarkhos bahkan mengklaim melihat langsung Satyr yang ditangkap dari daerah Albania. Seorang tentara Romawi, Sulla, juga mengaku kalau dirinya pernah menangkap Satyr ketika makhluk itu tertidur.
Pada abad 4 masehi, ada desas-desus bahwa bangsa Satyr terakhir telah mati. Jasad mereka kemudian diawetkan dan dipajang. Saint Jerome adalah salah satu tokoh yang katanya pernah melihat tubuh Satyr yang diawetkan menggunakan garam.
Suku Calystrii
“Mereka tidak berbicara tapi menggonggong satu sama lain,” kata Ctesias di bukunya yang berjudul Indica. Uniknya, Calystrii mengerti bahasa penduduk lokal di India.
Tapi mereka tak bisa membalas ucapan Ctesias dengan kata-kata, melainkan dengan gonggongan dan bahasa tubuh. Ctesias melanjutkan, pada masa itu di pegunungan India terdapat sekitar 120.000 Calystrii yang hidup.
Kesaksian kedua tokoh Yunani itu diperkuat oleh beberapa catatan sejarah dari India dan Dinasti Tang dari Tiongkok. Orang non-Yunani menyebutnya Supana.
Penjelajah terkenal Marco Polo juga mengklaim telah melihat suku manusia anjing seperti Calystrii di sebuah pulau bernama Angamanain.
“Aku berani menjamin, semua manusia di pulau ini punya kepala seperti anjing,” katanya. Entah apakah Marco Polo berkata secara harafiah atau tidak ketika ia menyebut “manusia dengan kepala seperti anjing”.
Kerajaan Wanita Fusang
Pada tahun 500 Masehi, misionaris bernama Hui-Shen itu mengklaim kalau ia berlayar hingga mencapai daratan bernama Fusang. Jika melihat peta zaman sekarang, Fusang kira-kira berada di daerah San Fransisco atau Meksiko (ada beberapa pendapat ahli yang berbeda).
Baca juga: Ada Dewi Corona di India, Jadi Sembahan Warga Saat Pandemi Covid-19 Melunjak
Anehnya, wanita Fusang bisa melahirkan tanpa berhubungan intim namun dengan cara berendam di air lalu menunggu rahim mereka “membuat”
bayi dengan sendirinya.
Bayi akan lahir 3 sampai 4 bulan kemudian dan mereka akan menyusu dari air susu yang menetes dari rambut- rambut di lehernya. [*/win]
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Cekricek.id dengan judul "7 Suku Misterius di Dunia yang Keberadaannya Sering Diragukan"