Ceritahits.com - Yati Octavia dan Pangky Suwito kini memilih untuk membuka bisnis dalam bidang kuliner. Diketahui jika artis tersebut memilih untuk berjualan martabak dan bebek goreng.
Padahal dulunya nama artis cantik Yati Octavia termasuk dalam jajaran artis dengan bayaran termahal. Namun kini namanya memang cukup jarang wara-wiri di layar televisi.
Sebenarnya hal ini lantaran keputusan dari mereka yang memilih untuk mundur dari dunia hiburan tanah air. Karena pasangan tersebut memiliki untuk mengembangkan sayap bisnis dalam urusan bisnis.
Yati Octavia dulunya sempat membintangi puluhan judul film dengan bayaran fantastis. Bahkan namanya juga sempat didapuk sebagai salah satu artis termahal di Indonesia.
Walau demikian keduanya ini merasa sangat bahagia karena kini telah memiliki usaha sendiri. Ternyata sebelumnya Pangky juga menjabat sebagai seorang komisaris di salah satu perusahaan.
Hal ini diungkapkan keduanya dalam tayangan YouTube Trans TV official pada Kamis, 4 Juni lalu.
"Awalnya saya tuh diangkat menjadi komisaris dari satu perusahaan. Ada restoran, ada hotel," kata Pangky.
Dari situlah dirinya merasa terinspirasi untuk membuka usaha bisnis bersama sang istri. Lantaran ada salah satu gerai martabak dengan cita rasa yang enak.
"Nah di situ restorannya ada martabak, di situ saya bilang, kita bikin gini saja, bikin beberapa gerai, sampai ada 50 gerai," lanjutnya.
Yati Octavia Jualan Martabak
Yati Octavia kini jualan martabak. Menariknya selain memiliki bisnis martabak keduanya ini juga membuka bisnis bebek goreng. Untuk di wilayah Jawa Tengah sendiri, mereka telah memiliki sebanyak 200 gerai saat ini.
Tidak semua hal mereka dapat dengan mudah melainkan harus menjalani fase jatuh bangun. Tetapi itu tidak melunturkan semangat juang dari kedua pasangan ini. Hasilnya mereka mendulang pundi-pundi rupiah yang terus mengalir dan dalam jumlah sedikit.
Padahal sebelumnya banyak pihak yang menduga jika keduanya ini sempat bangkrut. Dengan tegas hal ini kemudian ditolak mentah-mentah oleh Yati Octavia dan Pangky Suwito.
"Kadang-kadang gini, ya. Kita jual martabak, kata orang kita bangkrut. Padahal nggak tahu ya dari satu gerai itu berapa (penghasilannya)," tegasnya. [*/Nlm]