Para pemimpin Arab (Timur Tengah) menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarga kerajaan Inggris setelah kematian Ratu Elizabeth II.
Ceritahits.com - Kabar duka wafatnya Ratu Elizabeth II di Balmoral, dataran tinggi Skotlandia, Kamis pada usia 96 tahun.
Para pemimpin negara di Timur Tengah mengirimkan pesan untuk ratu yang telah memimpin sejak pecahnya Perang Dunia II.
Bagi sejumlah negara di Arab, Ratu Elizabeth II merupakan pemimpin yang ikonik, bermartabat dan anggun.
Selama 70 tahun memimpin kerajaan di pemerintahan Inggris, Ratu Elizabeth II mendapat kesan baik dari sejumlah pemimpin di Arab.
Baca Juga: Analisis Rusia Soal Liz Truss Terpilih Jadi Perdana Menteri Inggris
Presiden UEA Sheikh Mohamed mengatakan Ratu Elizabeth adalah teman dekat UEA. Ia pemimpin yang di cintai dan di hormati selama memerintah.
"Ratu punya martabat, kasish sayang dan dan komitmen tak kenal lelah untuk melayani negaranya," kata Sheikh Mohamed.
Kemudian Sheikh Mohammed bin Rashid, Wakil Presiden dan Penguasa Dubai, menilai ratu adalah sahabat.
"Ratu Elizabeth II adalah ikon global yang mewakili bangsa dan rakyatnya dengan penuh dedikasi," ucapnya.
Pemimpin negarai dari Timur Tengah lainnya, datang dari Emir Qatar, Sheikh Tamim. "Dengan 'kehilangannya' dunia telah kehilangan simbol manusia yang hebat," ungkapnya.
"Ratu Elizabeth adalah sumber inspirasi dan bangsawan, dan ia memiliki hubungan yang solid dan konstruktif dengan Qatar. Ia juga memperkuat ikatan persahabatan dan kemitraan antara kedua bangsa kita," sambungnya.
Baca Juga: Keluarga Kerajaan Berkabung Sebulan Usai Pemakaman Ratu Elizabeth II
Sultan Haitham mengirim pesan belasungkawa kepada putra dan penerus Ratu Elizabeth, Raja Charles III.
"Almarhumah ratu adalah teman setia Kesultanan Oman dan berkontribusi untuk memperkuat hubungan dekat antara Oman dan Inggris," ujar pemimpin Oman itu.
Presiden Irak Barham Salih mengatakan ratu akan dikenang sebagai ikon besar sejarah yang melayani dengan rahmat, martabat dan ketabahan.
"Di hormati dan dihargai di seluruh dunia," kata Perdana Menteri Mustafa Al Kadhimi.
Baca Juga: Harapan Inggris dari Raja Charles III, Pasca Ratu Elizabeth II Meninggal
Irak telah mempertahankan hubungan yang panjang dan rumit dengan monarki Inggris, dimulai ketika Raja Faisal II dari Irak mengunjungi Ratu Elizabeth II di London pada Juli 1956.
"Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada Raja Charles III , dan menekankan kemitraan berkelanjutan antara kedua negara kami," kata Al Kadhimi.
Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi mengatakan raja Inggris memimpin negaranya selama beberapa dekade dengan kebijaksanaan besar.
"Saya menegaskan tekad kami untuk bekerja sama dengan Raja Charles untuk memperkuat hubungan kedua negara dan rakyat kami yang bersahabat," kata Al Sisi.
"Saya memiliki keyakinan penuh pada kemampuan Raja Charles untuk mengisi kekosongan pasca Ratu Elizabeth II."
Raja Yordania Abdullah II mengatakan negaranya juga berduka atas meninggal Ratu Elizabeth II.
"Ia pemimpin ikonik, Yang Mulia Ratu Elizabeth II adalah mercusuar kebijaksanaan dan kepemimpinan yang berprinsip selama tujuh dekade. Dia adalah mitra untuk Jordan dan teman keluarga yang tersayang," katanya.
Raja Yordania siap membantu Inggris dalam menghadapi krisis yang sulit. Alasannya, karena Jordan telah bertahun-tahun telah mempertahankan hubungan dekat dengan keluarga kerajaan Inggris sejak awal 1900-an.
"Dengan berat hati, kami mengucapkan selamat tinggal pada ikon dedikasi tanpa pamrih dan komitmen tak tergoyahkan. Seorang ratu yang mewujudkan ciri-ciri kedaulatan yang setia dan setia," kata Ratu Rania dari Yordania, istri Raja Abdullah.