Ceritahits.com - Lahan seluas 7,5 hektar terbakar di Kecamatan Sukamara, Desa Natai Sedawak Kabupaten Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah.
Peristiwa itu terjadi Kamis pekan kemarin bulan Agustus 2022. Menurut data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, kebakaran lahan terjadi atas dugaan lahan gambut.
Pasalnya lahan gambut mudah terbakar saat musim kemarau, tutur Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Selasa (23/8/2022).
Pusdalops BNPB menyampaikan, sebanyak 4 Ha berhasil petugas padamkan setelah tim BPBD Kabupaten Sukamara menerjunkan armada pemadam kebakaran.
"Tidak ada laporan korban jiwa maupun masyarakat mengungsi dari peristiwa kebakaran lahan di Sukamara itu," kata Abdul Muhari.
Baca Juga: Gaya Hidup Sehat Melalui Healthy Living by Ade Rai bersama Fita
Baca Juga: Cerita Viral! Cewek Celup Bagian Dalam Cowok, Korbannya Diam Saja
Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Sukamara, untuk Sabtu (20/8/2022) kondisi hujan ringan dan berawan. Sedangkan pada Minggu (21/8/2022) cuaca akan berawan.
Sementara itu hasil dari Inarisk BNPB, wilayah Kabupaten Sukamara memiliki level risiko dengan tingkat sedang dan tinggi dengan wilayah 5 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sukamara berisiko kebakaran hutan dan lahan.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk melakukan pemantauan dan peninjauan lapangan bersama OPD terkait.
Baca Juga: Viral, Pocong Numpang Motor, Netizen : “Tanda Akhir Zaman!”
Sehingga dapat mengantisipasi, menangani terjadinya kekeringan serta potensi kebakaran hutan dan lahan. Kesiapsiagaan juga dilakukan melalui pengecekan serta penyiapan sarana dan prasarana pemadaman kebakaran.
Baca Juga: Begini kronologi Satpol PP Blora Menendang Wajah Pemuda
Upaya penanganan lahan terbakar di Kalimantan Tengah bersama-sama tim gabungan TNI/Polri, Manggala Agni, Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Sukamara-Lamandau.
Kemudian Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), OrangUtan Foundation United Kingdom (OF UK Indonesia) dan Masyarakat Peduli Api (MPA).